.....W E L C O M E TO M Y B L O G....

Minggu, 10 Juli 2011

SAIL OVER SEVEN SEAS

THIS SONG IS SPECIAL AND DEDICATED TO MY BELOVED HONEY

HERE'S YOUR FAVOURITE SONG HONEY....just like a liric...

Day by day I miss you so

I sail over seven seas
To find to your heart

I sail through the darkest night
I sail to your heart

I don’t fear the stormy night and night don’t feel too cold
All because I miss you so

COMPLETE LYRIC

Day by day I miss you so you have to go my love
Where a ship so far away
You don’t tell that will return before the autumn comes
Everyday I dream of you
Bridge:
In my dream a little seagulls flying through the darkest night
Searching for some teardrops in the wind
With the ship of lonely loveless I sail over seven seas
Try to find the captain of my heart

Chorus:
I sail over seven seas
To find to your heart
I sail through the darkest night
I sail to your heart
I sail over seven seas
To find to your heart
I sail with the winter night oh…
Alone in the dark

I don’t fear the stormy night and night don’t feel too cold
All because I miss you so
In the distance I can see the island of my home
Oh… I like to be with you

ANOTHER CHATHOLIC CHURCH SONG

ANOTHER CHATOLIC CHURCH
SPECIAL FOR YOU " MY HONEY "

















CATHOLIC CHURCH SONGs by DAVID HASS

Listen This Catholic Church Song by DAVID HASS...













YOU ARE MINE by DAVID HASS

Please Listen...This Song is Special for My "Sweet" Honey

BEBERAPA NAMA ORANG KUDUS,SANTA dan SANTO PELINDUNG

Daftar Orang Kudus, Santo, Santa Pelindung

Gereja percaya bahwa para Rasul dan para martir yang telah menjadi saksi iman, terhubung secara sangat erat dalam Kristus. Gereja mengangkat mereka sebagai Santa/Santo dan menghormati mereka dengan devosi khusus, bersama-sama dengan Santa Perawan Maria dan para malaikat yang kudus. Gereja memohon bantuan doa-doa mereka. Kepada para kudus ini ditambahkanlah mereka yang pada masa hidupnya dengan setia mengikuti Kristus dan bisa menjadi teladan bagi para umat lainnya. Nama Santo Pelindung kamu apa? sharingkan disini juga..
Ada yang ingin menambahkan?? Silahkan...

Santo Ignatius dari Antiokia
Santo Ignatius adalah Uskup Antiokia pada akhir abad pertama dan merupakan murid dari Rasul Yohanes.
Santo Ignatius adalah Uskup Antiokia pada akhir abad pertama. Dia menggunakan "Theophorus" yang berarti "pembawa Allah" sebagai nama belakangnya, dan dia hidup sesuai dengan namanya tersebut.
Menurut biografinya yang paling awal, St.Ignatius awalnya bukan seorang Kristen, dan dia masuk Kristen dan menjadi murid Rasul Yohanes. Kisah sejarah abad ke-4 menuliskan bahwa Ignatius melayani sebagai Uskup Antiokia selama empat puluh tahun, setelah diangkat disana oleh Rasul Petrus dan Paulus. Antiokia adalah salah satu dari pusat komunitas Kristen perdana yang paling penting (lihat Kisah 11:26) dan mengaku bahwa St.Petrus sendiri sebagai Uskupnya yang pertama.

Kita nyaris tidak tahu apa-apa tentang tindakan-tindakan Uskup Ignatius sewaktu dia menjabat sebagai uskup. Pekerjaannya yang terbesar dikerjakannya sewaktu dia digiring untuk dieksekusi di Roma dalam perjalanan yang panjang "membawa Allah" kepada umat dan gereja-gereja di Asia Kecil.

St.Ignatius dihukum mati selama penindasan dalam masa pemerintahan Kaisar Trajan (98-117). Ketika penindasan berlangsung, Trajan sendiri tidak terlalu ambisius atau habis-habisan, sehingga para pakar menduga bahwa entah St.Ignatius melakukan suatu hal yang memprovokasi penguasa Roma, atau mungkin dia dihianati oleh kaum bidaah. Tetapi mungkin hal itu tidak perlu. Pamornya saja sudah cukup membuat dia menjadi sasaran. Antiokia adalah sebuah kota Romawi yang penting, dan pada masa itu, kota terpenting kedua di kekaisaran Romawi. Dan Gereja di Antiokia, dengan akar-akar apostolik, sangat dihormati oleh umat Kristen dimana-mana. Sebagai Uskup Antiokia selama 40 tahun, dapat dipastikan bahwa pada masa akhir hidupnya, dia adalah seorang yang sangat terkenal.

Santa Teresa dari Avila (Teresa dari Yesus
Salah satu dari tiga wanita yang diangkat menjadi Pujangga Gereja (Doctor Ecclesiae) dan merupakan reformer tarekat Karmelit di jaman pasca reformasi Protestan. Ordo yang didirikannya disebut Ordo Karmelit Tanpa Alas Kaki (OCD). (Tarekat Karmelit Tanpa Alas Kaki). Pada tahun 1970 Sri Paus memproklamasikan Teresa sebagai Pujangga Gereja karena tulisan-tulisannya dan ajarannya tentang doa. Dia adalah satu diantara dua wanita yang dihargai karena alasan ini. Santa Teresa dari Avila adalah pelindung orang-orang yang menderita sakit kepala. Lambangnya adalah sebuah hati dan sebuah panah dan sebuah buku.

Santa Teresa dari Kanak Kanak Yesus
Juga dikenal sebagai St. Therese dari Lisieux, adalah salah satu Santa yang paling populer dan disukai oleh banyak orang sepanjang abad ke-20. St. Teresa dikanonisasi pada tanggal 17 Mei 1925. Sri Paus Yohanes Paulus II memproklamasikannya sebagai Pujangga Gereja, wanita ketiga yang mendapat gelar kehormatan ini, pada tanggal 20 Oktober 1997 dalam suratnya yang berjudul "Divini amoris scientia". St.Teresa dari Kanak-kanak Yesus diperingati setiap tanggal 1 Oktober.

Santo Robert Bellarminus
Robert Bellarminus adalah teolog dan pakar Yesuit yang sangat menonjol pada jamannya. Dia diangkat menjadi Kardinal oleh Paus Klemen VIII meskipun ia sendiri sebetulnya menolak pengangkatannya tersebut.

Santo Yohanes Krisostomus
Yohanes adalah Patriark Konstantinopel yang dijuluki "Si Mulut Emas" karena kepandaiannya dalam berbahasa dan keindahan gaya bahasanya dalam homili-homilinya.

Santo Petrus Krisologus
Sangat sedikit yang diketahui tentang Petrus dari Ravenna ini. Petrus dilahirkan di Imola di wilayah Italia utara, mungkin lebih mendekati tahun 380 ketimbang tahun 400. Dia menjadi Uskup Agung Ravenna pada sekitar tahun 430.

Santo Laurentius dari Brindisi
Beliau dilahirkan di Brindisi pada tahun 1559 dengan nama Giulio Cesare de Rossi. Dia dididik oleh kaum biarawan Franciscan di Brindisi dan juga di Venisia. Dia bergabung dengan kaum Kapucin dari tarekat Fransiscan pada umur 16 tahun, dan mengambil nama Laurentius (Italia: Lorenzo).

Santo Maximilian Kolbe
Beliau adalah imam Polandia yang menjadi korban kekejaman Nazi dan meninggal di kamp konsentrasi Auschwitz. Ikutilah kisahnya yang luar biasa! Maximilian Maria Kolbe, lahir 1894, wafat 1941, imam-biarawan Franciscan di Polandia, tahanan di perkampungan konsentrasi Auschwitz yang mengorbankan nyawanya dengan heroik untuk menggantikan posisi sesama tahanan. Dibeatifikasi pada tanggal 17 Oktober 1971. Dikanonisasi menjadi Santo pada tanggal 14 Agustus 1982, dan dipestakan pada tanggal yang sama

Santo Ignatius de Loyola
Pendiri Serikat Yesus, suatu tarekat religius Katolik yang terbesar hingga saat ini. Ignatius dibeatifikasi pada tanggal 27 Juli 1609 dan dikanonisasi oleh Paus Gregorius XV pada tanggal 12 Maret 1622, bersama-sama dengan Santo Franciscus Xaverius. Pesta peringatan Santo Ignatius dirayakan oleh Gereja secara universal pada tanggal 31 Juli, yaitu pada hari wafatnya.

Santo Philomena
St. Philomena adalah satu-satunya orang kudus yang dikenal semata-mata karena mukjizat yang terjadi atas perantaraannya. Tidak ada satupun catatan mengenai riwayat hidupnya. Pada tahun 1802, sisa-sisa tubuh seorang wanita muda, kira-kira berusia 14 tahun ditemukan disebuah katakombe St. Priscilla di Via Solaria.Ditutupi batu-batu dan ada tulisan "Damai besertamu Philomena", disertai gambar 2 jangkar, 3 anak panah dan telapak tangan. Di dekat tulangnya terdapat gelas berisi sisa darahnya. Biasanya didekat makam para martir ditinggalkan simbol, maka tulang-tulang tersebut langsung dikenali sebagai tulang seorang perawan dan martir. Tulang-tulang tersebut kemudian dilupakan karena tidak ada petunjuk mengenai riwayat orang tersebut. Pada tahun 1805, Canon Francis de Lucia dari Mugnano sedang melakukan penelusuran terhadap koleksi langka barang antik orang kristiani, seperti relic di Vatican.Ketika dia menemukan tulang-tulang St. Philomena dia serasa diliputi kedamaian dan kemudian menempatkannya di kapel di Mugnano. Sejak saat itu banyak terjadi mukjizat penyembuhan yang salah satunya terjadi pada (venerabilis) Pauline Jaricot dimana penyakit jantunya disembuhkan. Paus Leo XII kemudian memberi izin untuk membangun altar dan gereja sebagai penghormatan terhadapnya. Paus Gregorius XVI mengumumkan St. Philomena sebagai pelindung Rosario hidup. Kesembuhan paus Pius IX sewaktu masih menjadi Kardinal di Imola juga atas perantaraan St. Philomena. Pada tahun 1849, beliau menobatkan St. Philomena sebagai pelindung anak-anak Maria (Children of Mary). Pesta perayaan diperingati setiap tanggal 11 Agustus.

Santa Rita dari Cascia (1381-1457)
St. Rita bersama dengan St. Yudas Tadeus dan St. Philomena adalah perantara bagi hal-hal yang mustahil. St. Rita lahir di Spoleto, Italia pada tahun 1381.Sejak kecil, St. Rita ingin menjadi biarawati, tapi orang tuanya telah menjodohkannya dengan seorang pria. Demi menuruti nasehat orang tuanya, St. Rita bersedia menikahi seorang pria yang memiliki temperamen keras dan sering memperlakukannya dengan kasar. Suami St. Rita mendidik kedua anak lelakinya dengan keras, sehingga kedua anaknya memiliki sifat yang sama dengan ayahnya. Walaupun St. Rita sering diperlakukan dengan kasar, namun dia tetap menjalankan tugasnya sebagai ibu dengan baik. St. Rita selalu berdoa untuk pertobatan suami dan anaknya.
Setelah 20 tahun menikah, pada suatu hari suami St. Rita ditusuk oleh musuhnya. Di akhir hidupnya suaminya akhirnya bertobat dan kemudian meninggal. Kedua anaknya ingin membalas dendam, namun St. Rita berdoa supaya Tuhan lebih baik memanggil anaknya daripada mereka hidup dalam dosa.Tuhan mengabulkan doa St. Rita. Kedua anaknya sakit dan mereka bertobat lalu mereka meninggal. Setelah semua anggota keluarganya meninggal, St. Rita semakin mendevosikan dirinya untuk berdoa, berpuasa dan melakukan perbuatan-perbuatan baik. St. Rita kemudian masuk ke biara Agustinian di Umbria (Spanyol). Suatu hari ketika sedang berdoa, pada dahi St. Rita menancap duri dari mahkota Yesus dan meninggalkan luka yang dalam dan berbau busuk. St. Rita banyak menderita karenanya dan akhirnya meninggal pada 22 Mei 1457 di usianya yang ke-75. Pada saat meninggal, luka yang ada di dahinya mengeluarkan bau harum. St. Rita sering dilambangkan dengan mawar karena di kebun miliknya, bunga mawarpun tetap dapat berbunga di musim dingin. Pesta perayaan St. Rita jatuh pada tanggal 22 Mei.

Santo Nikolas (350)
Natal tidak dapat dipisahkan dari Sinterklas. Legenda tentang sinterklas banyak yang mengaitkan dengan St. Nikolas, seorang Uskup dari Myra di kota Licia, sebuah provinsi di Asia kecil.St. Nikolas adalah uskup yang peduli dengan orang yang miskin dan tertindas. Pada saat Gereja mengalami masa-masa sulit akibat penganiayaan, St. Nikolas tidak pernah lelah untuk menguatkan umatnya dan juga melindunginya dari bidaah-bidaah. Tidak banyak fakta yang pasti mengenai hidupnya, namun ada satu cerita yang sangat populer mengenai St. Nikolas yang nampaknya menjadi asal mula dari legenda sinterklas. Ketika ada seorang ayah yang ingin menjual 3 anak perempuannya ke tempat pelacuran karena tidak bisa membayar mas kawin untuk anaknya yang sudah harus menikah, St. Nikolas diam-diam menaruh kantong berisi emas di jendela rumah orang tersebut dalam 3 kesempatan berbeda. Kebaikannya ini kemudian menjadi legenda munculnya sinterklas. Pesta perayaan St. Nikolas diperingati setiap tanggal 6 Desember.

Santo Maximilianus Mary Kolbe (1894-1941)tambahan info
Nama baptisnya adalah Raymond. Lahir pada 8 Januari 1884 di sebuah desa bernama Zdunsk, Wola di Polandia.Raymond adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara yang masih hidup. Dua lainnya meninggal waktu masih kecil. Orang tuanya bernama Julis dan Maria. Ketika perang dunia I pecah pada tahun 1914, ayahnya bergabung dengan tentara, namun tertangkap oleh Rusia dan digantung. Ibunya bekerja sebagai perawat dan mengelola toko. Setelah suaminya meninggal dan anak-anaknya dapat hidup mandiri, ibunya tinggal di biara Felician Sisters di Cracow.
Saat remaja, Rayomnd adalah anak yang sangat aktif namun terkadang menyusahkan ibunya hingga ibunya bertanya akan jadi apa dirinya kelak. Mendengar pertanyaan ibunya, Raymond berdoa pada Bunda Maria apa yang harus dia lakukan saat dewasa. Bunda MAria menawarinya dua mahkota berwarna putih (kemurnian) dan merah (kemartiran) dan Raymond mengambil keduanya. Sejak saat itu Raymond berubah menjadi anak yang lebih pendiam dan sangat suka berdoa.
Ketika berusia 13 tahun, Raymond masuk seminari Fransiscan di Lwow. Tahun 1912 Raymond dikirim ke Roma untuk belajar Filsafat dan Teologi. Raymond ditahbiskan di Roma pada tahun 1918. Sesudah penahbisannya, dia mendirikan sebuah kelompok di kalangan biarawan dengan nama "The Knights Of Immaculate" sebagai penghormatan kepada Bunda Maria. Pastor Raymond kemudian kembali ke Polandia dan ditugaskan mengajar filsafat dan sejarah Gereja di seminari Fransiscan di Cracow. Disini dia tetap melanjutkan apa yang telah dirintisnya di Roma, "The Knights Of Immaculate". Dengan seijin Uskup Cracow, Pastor Raymond mengumpulkan orang-orang religius dan awam untuk membentuk kelompok yang bernama "The Militia Of Immaculate" yang tujuannya adalah menaklukkan dunia dengan pertolongan Bunda Maria. Mereka berdoa bersama. Pada Januari 1922 kelompok ini membuat majalah bulanan yang bernama "The Knights Of Immaculate". Pastor Raymond harus berjuang keras dalam mengelola majalah ini, selain karena kekurangan dana juga karena sakit TBC yang dideritanya sejak studi di Roma. Tapi dia tidak pernah menyerah dan ternyata Tuhan juga selalu menolongnya di saat-saat yang tak terduga. Suatu ketika disaat tidak ada uang, pastor Raymond berdoa di Altar Bunda Maria di basilika St. Francis di Cracow. Selesai berdoa Pastor Raymond menemukan amplop berisi uang yang bertuliskan "For you, O Immaculate Mother". Uang itu jumlahnya persis dengan yang dibutuhkan Pastor Raymond saat itu. Dengan usaha keras dan dibantu oleh beberapa biarawan, majalahnya berkembang dengan pesat.
Selain bertugas di seminari dan mengurus majalahnya, Pastor Raymond juga ditugaskan di Paroki di Grodno. Bukan tugas yang ringan dengan kondisi tubuh yang sakit-sakitan tapi semuanya tetap dikerjakan dengan penuh tanggung jawab.Tahun 1927, dengan oplah majalah hingga 70.000 eksemplar, Pastor Raymond memindahkan produksinya di tempat baru di lahan luas dekat Warsawa pemberian pangeran Polandia Jan Drucki-Lubecki. Bersama para biarawan lain, pastor Raymond membangun Kapel, ruang tidur dan kantor administrasi. Mereka menyebut tempat itu "City Of Immaculate", yang semakinlam semakin berkembang dari 2 pastor dan 18 bruder menjadi 650 biarawan dan 122 siswa seminari menengah. 13 dari biarawan tersebut adalah pastor. Tempat yang disebut Niepokolanow menjadi komunitas Fransiskan terbesar di dunia. 17 tahun kemudian, majalah "The Knights of Immaculate" melonjak sirkulasinya menjadi 750.000 sekali terbit, selain itu majalah lain juga mulai diterbitkan.
Ketika pada suatu hari pastor Raymond bertemu dengan rombongan pelajar dari Jepang di kereta api, pastor Raymond tergerak untuk mendirikan "City of Immaculate di Jepang". Pada Februari 1930 tiba di Nagasaki dimana ada banyak umat Kristiani yang selamat dari penganiayaan selama hampir 300 tahun. Rombongan tersebut disambut oleh Uskup Jepang dan Pastor Raymond diminta mengajar di seminari Nagasaki. Dengan bantuan beberapa orang penerjemah, pastor Raymond menerbitkan majalah "the Knights of Immaculate". Karya pastor Raymond dan rekan-rekannya menarik perhatian baik umat kristen maupun non kristen di Jepang. Dalam waktu 4 tahun, komunitas kecil tersebut berkembang dari 5 menjadi 24 biarawan. Pastor Raymond mendirikan seminari menengah dan dalam 6 tahun ada 20 orang Jepang belajar disana. Para Fransiskan menyebut karya mereka di Jepang sebagai "Mugenzai No Sono" atau "The Garden Of The Immaculate". Pastor Raymond mendirikan bangunannya di atas bukit jaduh dari pusat kota dan bangunan ini selamat dari bom atom yang jatuh di Nagasaki tahun 1945.
Pastor Raymond kembali ke Polandia tahun 1936 untuk mengikuti pertemuan komunitas. Karena melihat perkembangan di Jepang, dia bermaksud mendirikan hal serupa di India, namun karena kondisi kesehatan yang lemah. Pastor Raymond diperintahkan untuk tetap tinggal di Niepokolanow. Spiritualitas pastor Raymond berpusat pada Ekaristi dan Bunda Maria juga cinta dan perhatiannya pada orang miskin.
1 September 1939, Hitler dan tentaranya masuk ke Polandia dan perang dunia II dimulai. Ada kampanye untuk memusnahkan kaum inteligen Polandia khususnya para pastor. Pastor Raymond dan beberapa biarawan dipenjara. Penahanan I tidak lama dan pastor Raymond dapat segera kembali ke Niepokolanow. Nazi menguasai tempat itu tapi membolehkan pastor Raymond dan beberapa biarawan untuk tinggal disana, bahkan diberi izin untuk menerbitkan majalahnya. 8 Desember 1940 adalah kali terakhir majalah itu terbit. Bagaimanapun juga Gestapo menganggap pastor Raymond sebagai ancaman dan memenjarakannya lagi di luar Warsawa di sebuah penjara bernama Pawiak. Para biarawan berdoa untuk kebebasannya dan menawarkan 20 bruder sebagai ganti tapi ditolak. Di dalam penjara pastor Raymond masih dapat menulis surat untuk para biarawan untuk menguatkan mereka. Pada 28 Mei 1941, pastor Raymond mendapat serangan TBC dan dipindahkan bersama 304 tahanan lainnya ke Auschwitz. Di penjara pastor yang lemah itu harus menarik gerobak berisi batu kerikil sebagai bahan konstruksi bangunan krematorium.
Di tengah berbagai siksaan pastor Raymond tetap tenang dan tidak pernah sedikitpun memperlihatkan kebencian pada para penyiksanya, bahkan dia selalu menguatkan tahanan lainnya. Pastor Raymond sering mengajak mereka berdoa bersama. Yang membuat pastor Raymond termasyur adalah keberaniannya menggantikan seorang tawanan lain yang akan dieksekusi. Peristiwa itu terjadi pada 30 Juli 1941 saat seorang tahanan lepas dan penjaga akan mengambil sandera sebagai ganti tahanan yang kabur. 10 orang harus mati kelaparan di bunker. Salah satunya adalah sersan Francis Gajowniczek, yang kemudian digantikan oleh pastor Raymond. Pastor Raymond diletakkan di bunker tanpa makan dan minum. Pastor Raymond masih bisa mengajak tahanan lain untuk berdoa dan bernyanyi. Pada 14 Agustus 1941 pastor Raymond disuntik mati dan esoknya jenasahnya dikremasi.
Pastor Raymond dikanonisasi oleh Paus Yohanes Paulus II pada 10 Oktober 1982. Pesta perayaannya jatuh pada setiap tanggal 14 Agustus.

Santo Herman Yosef (1150-1241)
Sejak kecil, Herman Yosef sangat suka berdoa. Dia menganggap Yesus dan Bunda Maria sebagai teman akrabnya. Dia sering pergi ke Gereja untuk berdoa dan menceritakan pengalamannya. Suatu hari Herman hendak berangkat ke sekolah dengan agak tergesa karena hampir terlambat. Ayahnya memberi Herman sebuah apel sebagai bekal. Sambil berlari, Herman sudah membayangkan makan apel yang lezat. Herman berasal dari keluarga yang sangat sederhana, maka apel menjadi makanan yang berharga untuknya. Tapi kemudian dia teringat seorang sahabatnya dan Herman ingin memberikan apel itu padanya. Herman terus bergegas ke sekolah, namun ketika mendekati Gereja, Herman berubah pikiran lagi. Dia akan mempersembahkan apel miliknya untuk bayi Yeses. Herman masuk dan mencoba menyerahkan apel itu pada bayi Yesus yang digendong oleh Bunda Maria, namun Herman terlalu pendek. Dia tidak bisa menjangkaunya. Herman mencob melompat, namun tetap tidak bisa menjangkau Bayi Yesus. Tiba-tiba Bunda Maria memandang Herman dengan penuh kasih lalu mengambil apel itu. Herman sangat senang, lalu bergegas pergi ke sekolah.
Pernah juga Herman datang ke Gereja tanpa memakai sepatu di udara yang sangat dingin. Bunda Maria lalu menunjuk pada sebuah ubin. Herman membalik ubin itu dan menemukan uang yang cukup untuk membeli sepatu. Sejak saat itu setiap kali Herman membutuhkan sesuatu, Herman akan menemukan uang disitu. Pada umur 12 tahun, Herman masuk biara atas permintaan Bunda Maria dan diterima sebagai calon Novis walaupun usianya masih sangat muda. Atas permintaan Bunda Maria, dia menambah namanya menjadi Herman Yosef. Hidupnya diabdikan untuk berdoa, matiraga dan belajar. Setelah menjadi imam, Herman YOsef adalah imam yang sangat rajin. Herman Yosef meninggal pada usia 90 tahun dan dikanonisasi oleh Paus Pius XII pada tahun 1958.
St. Herman Yosef merupakan pelindung anak-anak sekolah.


Diambil dari berbagai sumber

SEKILAS Tentang Santo Benediktus, Abbas: Bapa dari Rahib-Rahib Modern (547M)

Santo Benediktus, Abbas: Bapa dari Rahib-rahib Modern (547 M)

Riwayat Hidup

St. Benediktus adalah seorang santo besar dalam Gereja, namun sayangnya tidak banyak yang dapat kita ketahui tentang riwayat hidupnya kecuali dari buku “Dialogue” yang ditulis oleh St. Gregorius.

Di kota Norcia, Italia, lahirlah seorang putera dari keluarga petani kaya yang bernama Benediktus. Ia memiliki seorang saudari kembar, yaitu Santa Skolastika yang sejak masa kecilnya telah membaktikan hidupnya untuk Tuhan. Ketika menginjak masa remaja, Benediktus dikirim ke Roma oleh orang tuanya. Namun, rupanya cara hidup yang tidak baik di kota Roma membuatnya menjadi tidak tahan. Keadaan dunia di sekitarnya pada saat itu penuh dengan bangsa-bangsa kafir, Aria dan dunia tampaknya sudah mengarah ke barbarisme. Para pejabat saat itu kebanyakan jika bukan seorang atheis, adalah seorang barbarian atau seorang heretic. Banyak para pemuda yang mengikuti jejak para pendahulunya itu. Benediktus muda yang melihat keadaan tersebut akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Roma. Pada saat itu ia kira-kira mendekati umur 20 tahun. Mereka pergi ke desa Enfide di pengunungan, 30 mil dari Roma.

Ternyata walaupun Benediktus telah menjauhi godaan-godaan di Roma, ia menyadari bahwa itu tidak cukup. Tuhan rupanya memanggil dia ke dalam kesunyian untuk meninggalkan dunia. Akan tetapi, Benediktus setelah beberapa waktu lamanya tinggal dalam kehidupan yang tersembunyi di desa, ia tidak dapat tahan lebih lama lagi– terutama setelah ia membuat mujizat, memperbaiki tembikar yang rusak.

Dalam pencarian akan kesunyian yang total, Benediktus mulai mendaki lebih jauh lagi ke antara bukit-bukit hingga akhirnya ia mencapai sebuah tempat yang disebut Subiaco. Di tempat yang berbatu cadas ini ia bertemu dengan seorang rahib yang bernama Romanus. Kepada rahib ini Benediktus menjelaskan maksud hatinya untuk hidup sebagai seorang eremit/pertapa. Romanus sendiri tinggal di sebuah pertapaan yang tidak jauh dari situ. Ia mau membantu pemuda ini, maka ia memberikan sebuah pakaian dari bulu domba dan membawa Benediktus ke sebuah gua di pegunungan. Di tempat tersembunyi inilah Benediktus hidup selama tiga tahun, tanpa diketahui oleh siapa pun juga kecuali Romanus. Setiap hari ia membawa roti bagi pertapa muda ini. Makanan itu ditaruh dalam sebuah keranjang, yang diturunkan dengan tali melalui batu-batuan. Orang yang pertama kali menemukan Benediktus adalah seorang pastor. Ketika itu pastor tersebut sedang mempersiapkan makan malam, tiba-tiba ia mendengar suara yang mengatakan kepadanya, “Engkau mempersiapkan bagi dirimu makanan yang enak, sedangkan hambaku Benediktus sedang kelaparan.” Pastor ini pun segera keluar dan mencari Benediktus, dengan susah payah akhirnya ia menemukannya. Tidak lama kemudian beberapa gembala menemukan Benediktus. Ketika mereka menemukannya, mereka sangat terkesan dan belajar banyak dari percakapan mereka. Mulai saat itulah ia mulai dikenal orang, banyak orang mengunjunginya, membawa makanan dan menerima petunjuk dan nasihat darinya.

Meskipun Benediktus hidup jauh dari dunia, seperti para bapa padang gurun yang lain, ia harus menemui godaan-godaan. Pada suatu saat ketika ia sendirian, sang penggoda mulai menunjukkan dirinya. Seekor burung hitam mulai terbang mengitari mukanya, dan mendekat begitu dekatnya sehingga jika Benediktus mau, ia dapat menangkapnya dengan tangannya. Akan tetapi, akhirnya burung tersebut pergi dengan membuat tanda salib. Kemudian godaan hawa nafsu muncul seperti yang belum pernah ia alami sebelumnya. Si jahat membawa ke dalam imajinasinya seorang wanita yang pernah ia temui sebelumnya. Si jahat membakar hatinya dengan hawa nafsu, sehingga pikirannya hampir dikuasai untuk meninggalkan pertapaannya. Akan tetapi dibantu oleh kerahiman ilahi, ia menemukan kekuatan untuk menolak godaan tersebut. Ketika ia melihat tumbuhan dan semak berduri di dekatnya, ia melemparkan dirinya ke sana dan berguling-guling sehingga tubuhya terasa sakit. Melalui luka-luka di tubuhnya, ia menyembuhkan luka-luka di jiwanya, dan tidak pernah lagi mendapat kesukaran yang sama.

Di antara Tivoli dan Subiaco, terdapat sebuah tempat yang bernama Vicovaro. Di puncak bukit itu terdapat suatu komunitas rahib yang pemimpinnya baru saja meninggal. Mereka meminta Benediktus menggantikan pemimpin mereka. Pada mulanya ia menolak permintaan tersebut. Akan tetapi, karena mereka terus mendesak, akhirnya ia pun menyetujui. Namun, tidak lama kemudian mereka mulai membenci Benediktus, karena cara hidup dan disiplin yang diterapkan Benediktus terlalu keras bagi mereka yang sudah terbiasa hidup secara tidak benar. Bahkan mereka juga berusaha untuk meracuni minumannya, tetapi ketika ia membuat membuat tanda salib botol anggur itu pun pecah berkeping-keping. Walaupun demikian Benediktus tidak marah kepada mereka; ia hanya berkata, “Tuhan mengampunimu, saudara-saudara. Mengapa engkau bersekongkol merencanakan hal yang jahat ini? Bukankah sudah kukatakan bahwa caraku tidak cocok dengan caramu? Pergi dan carilah kepala biara menurut seleramu sendiri, karena setelah kejadian ini kalian tidak bisa menahan saya di sini lagi di antara kalian.” Setelah berkata demikian ia pun kembali ke Subiaco.

Pada saat Benediktus kembali ke Subiaco, Tuhan mulai mengirim banyak orang kepadanya. Pada saat itu Tuhan mulai mengerjakan karya besar dalam dirinya. Rupanya Tuhan ingin memakai Benediktus untuk mempersatukan para rahib yang selama ini terpencar-pencar, untuk lebih menguatkan mereka. Maka Benediktus mengumpulkan mereka yang mau mengikutinya dalam dua belas biara dari kayu, masing-masing terdiri dari 12 rahib dan memiliki kepala biaranya masing-masing. Ia menjadi pembimbing utama, namun tinggal secara terpisah dengan beberapa rahib yang dilatih secara khusus. Selama itu mereka tidak memiliki peraturan tertulis sendiri, tetapi mereka diberi pengetahuan tentang hidup religius dan mengikuti-contoh kebajikan-kebajikan dari cara hidup Benediktus sendiri. Mulai saat itu banyak orang dari berbagai daerah dan bangsa ingin bergabung bersama Benediktus.

Suatu hari ada seorang bangsa Goth yang kasar dan tak terdidik datang kepada Benediktus dan ia diterima dengan sukacita serta diberi jubah biara. Dengan sabit besar, ia disuruh untuk membersihkan rumput-rumput liar yang tumbuh subur di dekat danau. Ia bekerja dengan sangat keras sampai kepala sabit tersebut terbang dan hilang ke dalam danau. Orang muda yang malang ini pun sangat sedih. Ketika Benediktus mendengar tentang kejadian itu, ia membawanya ke ujung danau dan mengambil sabit tersebut dan melemparkannya ke dalam danau. Segera kepala sabit itu muncul dari danau dan menempel pada tongkatnya. Benediktus lalu mengembalikan sabit itu dan berkata, “Ambillah! Lanjutkanlah pekerjaanmu dan janganlah bersedih hati!” Ini bukanlah mujizat Benediktus yang terakhir, yang menghapuskan pendapat orang bahwa pekerjaan tangan atau pekerjaan kasar itu menurunkan martabat dan merendahkan orang. Benediktus percaya bahwa pekerjaan kasar bukan saja bermartabat, tetapi juga baik untuk mencapai kesucian.

Sesuatu yang baik pasti juga akan menimbulkan reaksi dan tantangan. Di daerah sekitar Subiaco tinggallah seorang imam yang bernama Florentius. Ia menjadi iri hati melihat keberhasilan Benediktus. Berbagai macam cara dilakukannya untuk menjatuhkan nama baik Benediktus. Ia menyebarkan fitnah-fitnah yang jahat kepada orang-orang di sekitarnya, bahkan hendak membunuh Benediktus dengan mengirimkan roti beracun. Namun Tuhan tidak tinggal diam, Ia mengirim seekor burung gagak untuk mengambil roti itu dari Benediktus. Menyadari adanya maksud jahat dari Florentius, yang ditujukan kepada dirinya secara pribadi, maka akhirnya Benediktus memutuskan untuk meninggalkan Subiaco. Ia pergi ke daerah Monte Cassino, yang berada di tempat yang tinggi dan terpencil di perbatasan Campania. Monte Cassino dikelilingi lembah-lembah sempit yang naik ke atas menuju puncak gunung pada ketiga sisinya, dan di sisi yang lain adalah dataran Mediteranean.

Benediktus mengawali karya pertamanya di kota ini dengan berpuasa 40 hari lamanya, kemudian ia berkotbah untuk mempertobatkan mereka. Pengajaran dan mujizat yang dilakukannya membawa penduduk kota tersebut kepada pertobatan. Dengan bantuan mereka Benediktus merobohkan kuil Apollo yang berdiri di puncak Monte Cassino kemudian mendirikan sebuah biara di sana, yang kemudian menjadi biara paling terkenal di dunia, dasar yang didirikan oleh Benediktus di sekitar abad 530. Dari sinilah mulai suatu pengaruh yang memainkan peranan besar dalam sejarah Gereja dan kebudayaan Eropa sesudah masa Romawi.

Di Monte Cassino, Benediktus kembali menjalani kehidupannya sebagai seorang eremit. Namun tidak lama kemudian para muridnya segera berbondong-bondong ke Monte Cassino juga. Belajar dari pengalaman peristiwa di Subiaco, ia tidak lagi menempatkan mereka dalam rumah-rumah yang terpisah melainkan mengumpulkan mereka semua dalam satu tempat, yang diatur oleh seorang kepala biara dan wakil-wakil di bawah pengawasannya. Keadaan situasi di Monte Cassino berbeda dengan Subiaco, banyak orang datang ke sana, bukan hanya kaum awam namun juga para pembesar Gereja yang ingin berkonsultasi dengna Benediktus karena reputasi kesucian dan kebijaksanaannya. Apalagi letak Monte Cassino mudah dicapai dari Roma dan Capua. Pada saat ini pula Benediktus menulis peraturan-peraturannya. Pada mulanya peraturan tersebut ditujukan bagi para rahibnya di Monte Cassino, namun Paus Hormidas menginginkan peraturan itu ditulis bagi semua rahib di Barat. Peraturan-peraturan tersebut ditujukan bagi mereka yang ingin menyangkal keinginan mereka sendiri, dan mengambil “senjata yang kuat dan terang akan ketaatan untuk berperang di bawah Yesus Kristus, Raja kita yang sesungguhnya,” dan peraturan tersebut menyarankan suatu kehidupan doa liturgi, pengetahuan (“bacaan suci”) dan kerja tangan, hidup bersosialisasi dalam sebuah komunitas di bawah seorang pemimpin umum.

Abbas kudus ini tidak hanya melayani mereka yang mau mengikuti peraturannya, tetapi juga melayani umat di sekitar tempat tersebut; ia menyembuhkan orang-orang yang sakit, memberikan penghiburan bagi orang yang tertekan, membagikan amal dan makanan kepada yang miskin, juga pernah dikatakan bahwa ia membangkitkan orang mati tidak hanya satu kali. Ketika Campania menderita kelaparan yang amat sangat, ia memberikan semua persediaan makanan di biara kecuali lima potong roti. “Kamu mungkin tidak memiliki cukup makanan hari ini,” katanya kepada para rahibnya ketika melihat kesedihan mereka, “tetapi besok kamu akan memiliki makanan yang berlebihan.” Esok paginya ada banyak terigu tergeletak tanpa diketahui siapa yang meletakkannya di pintu gerbang biara. Juga dari cerita turun temurun dalam ilustrasi kekuatan profetis Benediktus, dikatakan bahwa ia dapat membaca pikiran manusia. Seorang bangsawan yang baru ia pertobatkan pada suatu waktu melihatnya menangis dan bertanya apa penyebab kesedihannya. Ia menjawab, ”Biara yang telah saya dirikan dan semua yang telah dipersiapkan bagi saudara-saudaraku telah diserahkan ke surga oleh hukuman Yang Mahakuasa. Hampir-hampir aku tidak dapat memohon belaskasihan bagi hidup mereka.” Nubuat ini terbukti sekitar empat puluh tahun kemudian, ketika biara Monte Cassino dihancurkan oleh bangsa Lombard.

Ketika Totila, orang Goth menang atas Itali, ia menyampaikan keinginannya untuk bertemu dengan Benediktus karena telah banyak mendengar tentangnya. Oleh karena itu, ia mengirim utusan untuk memberitahukan kedatangannya ke Sang Abbas. Untuk membuktikan apakah orang kudus ini benar memiliki kemampuan seperti yang telah ia dengar, Totila memerintahkan Riggo, kapten pengawalnya untuk mengenakan jubah ungu kebesarannya dan mengirimnya bersama dengan tiga bangsawan yang biasa menyertai raja ke Monte Cassino. Namun, penyamaran ini tidak dapat mengelabui Benediktus yang menyambut Riggo dengan kata-kata, “Anakku, lepaskanlah jubah yang kau pakai itu karena itu bukan kepunyaanmu.” Maka cepat-cepat Riggo pergi dan melaporkan kepada tuannya bahwa ia telah diketahui. Ketika Totila sendiri datang kepada hamba Tuhan tersebut, diceritakan bahwa ia begitu terpesona hingga ia sujud berlutut di hadapannya. Akan tetapi, Benediktus mengangkatnya dari tanah, serta menegurnya karena kelakukan-kelakuannya yang jahat, dan meramalkan kepadanya semua yang akan menimpanya. Kemudian raja itu mengharapkan doanya dan pergi, dan sejak saat itu tidak menjadi tidak sejahat semula. Kejadian ini terjadi pada tahun 542 dan Santo Benediktus tidak hidup cukup lama untuk melihat semua kepenuhan dari seluruh ucapan profetisnya sendiri.

Santo hebat ini juga telah meramalkan banyak hal lainnya dan bahkan juga akan kematiannya yang mendekati. Ia memberitahukan kepada para muridnya dan enam hari sebelum harinya ia meminta mereka untuk menggali kuburnya. Segera setelah hal ini dilakukan ia terkena demam, dan pada hari terakhir ia menerima Tubuh dan Darah Yesus. Kemudian, ketika tangan-tangan penuh kasih dari saudara-saudaranya menopang tubuhnya yang lemah, ia mengucapkan kata-kata doa terakhirnya dan iapun meninggal – berdiri di atas kakinya dalam kapel, dengan tangannya terangkat ke atas mengarah ke surga. Ia dikuburkan di sebelah saudarinya Santa Skolastika di tempat altar dewa Apollo yang ia telah rubuhkan.

Keutamaan dan Teladan Hidup St. Benediktus

1. Pribadi yang sangat mengasihi Allah

Terlahir sebagai seorang putra dari keluarga kaya, tentunya Benediktus dapat menikmati semua kenikmatan yang disediakan oleh dunia ini. Namun, rupanya Tuhan jauh lebih memikat hati Benediktus dibandingkan dengan kenikmatan yang ditawarkan oleh dunia. Baginya hidup sederhana bersama Allah jauh lebih indah dibandingkan dengan hidup yang berlimpah harta dan kedudukan. Tanpa ragu-ragu Benedistus muda meninggalkan keluarga dan hartanya, kemudian ia hidup sangat sederhana dalam sebuah gua di pegunungan dan hanya berpakaian bulu domba. Ia menghabiskan waktunya untuk berdoa dan bermati raga, untuk mengasihi Allah dengan segenap hati dan kekuatannya.

2. Tegas dalam menolak godaan

Hidup secara tersembunyi bagi Allah dan jauh dari dunia rupanya tidak membuat Benediktus terluput dari godaan si jahat. Seringkali Benediktus digoda untuk keluar dari doa-doanya, untuk meninggalkan pertapaannya dan kembali ke dunia. Namun, Benediktus selalu menolak godaan tersebut secara radikal, ia tidak pernah mau mengikuti godaan tersebut.
Satu ketika Benediktus pernah digoda begitu hebat oleh roh jahat yang membawa ke dalam imajinasinya seorang wanita yang ia temui sebelumnya. Hatinya dibakar dengan kobaran nafsu, hingga hampir menguasai pikirannya untuk meninggalkan pertapaan. Akan tetapi, dibantu oleh kerahiman ilahi, Benediktus segera melawan godaan tersebut dengan melemparkan dirinya ke semak-semak berduri. Sejak saat itu ia tidak pernah lagi mendapat kesukaran yang sama.

3. Pemimpin yang bijaksana

Cara hidup radikal yang dijalani oleh Benediktus rupanya merupakan suatu persiapan untuk suatu karya besar yang telah disiapkan oleh Tuhan baginya. Cara hidup, kesucian, dan kesalehannya banyak menarik orang-orang di sekitarnya untuk mengikuti cara hidupnya yang keras. Benediktus merupakan seorang pemimpin yang bijaksana, ia memimpin murid-muridnya dengan penuh kasih namun tegas dalam menjalankan peraturan biara demi kebaikan hidup bersama. Ketika ia diminta menjadi pemimpin sebuah biara yang merosot kehidupannya, dengan segera ia menerapkan kembali disiplin dan peraturan biara. Meskipun menemui banyak tantangan, ia tetap berusaha sekuat tenaga untuk membawa mereka kembali pada semangat religius yang benar.

4. Pembimbing rohani yang ulung

Santo Benediktus bukan hanya seorang pemimpin yang bijaksana, tetapi juga seorang pembimbing rohani yang ulung. Ia selalu menolong orang-orang yang datang kepadanya, yang mencari bimbingan rohani dan nasehatnya. Dalam mengajar para rahibnya, Benediktus tidak hanya menekankan doa tetapi menekankan juga pekerjaan tangan. Baginya hidup rohani itu harus seimbang antara doa dan kerja. Pekerjaan tangan ia pandang tidak hanya bermartabat tetapi juga baik untuk kesucian.

5. Seorang yang lembut hati

Kasihnya yang begitu besar kepada Allah juga meluap kepada orang-orang yang ada di sekitarnya, khususnya bagi orang-orang yang miskin, menderita, dan sakit. Benediktus seringkali melayani umat yang ada di sekitar biaranya, menyembuhkan yang sakit, memberikan kelegaan kepada orang yang tertekan, membagikan amal dan makanan kepada orang-orang miskin, dan lain-lain.
Benediktus begitu mudah jatuh iba melihat orang yang menderita, dan ia akan berusaha semampunya untuk membantu mereka. Suatu ketika terjadi kelaparan yang amat sangat di Campania. Namun karena belas kasihan dan kelembutan hatinya, ia memberikan semua persediaan makanan di biara kecuali lima potong roti. Pengorbanan dan belas kasihan St. Benediktus rupanya sangat berkenan di hadapan Tuhan, sehingga keesokan harinya ada begitu banyak tepung terigu tergeletak di pintu gerbang biara tanpa diketahui siapa yang meletakkannya.

6. Penuh dengan belas kasih dan pengampunan

Kasihnya yang begitu besar kepada Allah rupanya juga membuat Benediktus menjadi orang yang penuh dengan belas kasihan serta pengampunan kepada orang lain. Baginya kasih kepada sesama adalah perwujudan dari kasihnya yang begitu besar kepada Allah. Kasih bagi Benediktus juga berarti menerima orang lain dalam segala kekurangan dan kelemahan mereka, juga mengampuni segala kesalahan mereka. Namun, itu bukan berarti ia kompromi dengan dosa. Sikapnya ini seperti apa yang diteladankan oleh Yesus sendiri, Ia mengasihi para pendosa tetapi Ia membenci dosa. Sikap ini nampak ketika para rahib di biara memusuhinya, bahkan hendak meracuninya. Belas kasihannya yang begitu besar juga nampak ketika Florentius, seorang imam, membencinya karena iri hati kepada Benediktus.

Sharing :

* Bagaimana Anda dalam berjuang melawan godaan yang datang? Apa yang Anda lakukan? Sharingkanlah hal tersebut
* Teladan hidup manakah dari St. Benediktus ini yang bagi Anda mudah untuk dilakukan? Sharingkanlah pendapat Anda dengan teman dalam sel

Oleh : Sr. Priscilla Regina, P.Karm

Diperbolehkan copy paste, dengan syarat
tetap menyertakan info SUMBER (SOURCE)-nya.
Sumber: Majalah Vacare Deo edisi Mei 2007, Komunitas Tritunggal Mahakudus, www.holytrinitycarmel.com

Renungan Senin, 11 Juli 2011 Pw. St. Benediktus, Abas

Senin, 11 Juli 2011 Pw. St. Benediktus, Abas

Pw. St. Benediktus, Abas

Jikalau kamu taat dengan sempurna, maka kamu juga akan lemah lembut dan pendamai. (St. Paulus dari Salib)

Antifon Pembuka

Merekalah orang-orang suci yang diberkati Tuhan. Mereka disayangi Allah penyelamat, sebab angkatan inilah yang mencari Tuhan. (Mzm 23:5-6)

Doa Pagi

Allah sumber kebijaksanaan, mulai pagi ini berkatilah aku dalam bertindak baik terhadap diri sendiri dan terhadap sesama. Nyatakanlah kebijaksanaan-Mu melalui tingkah laku dan tutur kataku sepanjang hari ini, sebagaimana dulu telah dihayati oleh St. Benediktus. Demi Kristus, Tuhan dan Juruselamatku. Amin.

Bangsa Israel terus berkembang di tanah Mesir. Raja Mesir yang baru tidak mengenal Yusuf. Itulah sebabnya, dia meminta supaya bangsa Israel ditindas dengan pekerjaan berat. Bahkan, anak-anak laki-laki Israel harus dibunuh dengan dilemparkan ke dalam sungai Nil.

Pembacaan dari Kitab Keluaran (1:8-14.22)

"Marilah kita bertindak terhadap orang Israel dengan bijaksana, agar mereka jangan semakin bertambah banyak."

Pada waktu itu tanah Mesir diperintah oleh raja baru yang tidak mengenal Yusuf. Berkatalah raja itu kepada rakyatnya, “Lihat, bangsa Israel itu sangat banyak, dan jumlahnya lebih besar daripada kita. Marilah kita bertindak terhadap mereka dengan bijaksana, agar mereka jangan semakin bertambah banyak. Jangan-jangan, jika terjadi peperangan, mereka bersekutu dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari sini.” Maka pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas orang-orang Israel, untuk menindas mereka dengan kerja paksa. Mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses. Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembanglah mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu. Maka dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat. Mereka dipaksa mengerjakan tanah liat dan membuat batu bata. Juga berbagai-bagai pekerjaan di padang; ya segala macam pekerjaan dengan kejam dipaksakan oleh orang Mesir kepada mereka itu. Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya, “Setiap anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani lemparkanlah ke dalam Sungai Nil. Tetapi anak-anak perempuan biarkanlah hidup.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pertolongan kita dalam nama Tuhan.
Ayat. (Mzm 124:1-3.4-6.7-8)
1. Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, -- biarlah Israel berkata demikian, -- jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu. Terpujilah Tuhan yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!
3. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat perangkap, jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.

Yesus datang bukan membawa damai melainkan pedang. Setiap murid Tuhan harus memiliki keberanian untuk meninggalkan segala-galanya, termasuk keluarga demi Kristus. Kristus harus menjadi nomor satu atau segalanya bagi seorang murid Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:34- 11:1)

"Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang."

Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Jangan kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Dan barangsiapa mengasihi puteranya atau puterinya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperoleh kembali. Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang yang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan upahnya.” Setelah Yesus selesai mengajar keduabelas rasul-Nya, Ia pergi dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Panggilan Yesus menantang para pengikut-Nya. Ia tidak menyediakan jalan yang serta merta mudah dan menyenangkan bagi mereka yang mengharapkan kesenangan duniawi, penghiburan dan jaminan kesenangan sementara. Panggilan itu terbuka luas untuk sebuah tindakan yang radikal: memberikan diri seutuhnya, seperti Dia telah lakukan untuk kita.

Doa Malam

Yesus, malam ini aku menengadah ke hadirat-Mu. Aku berterima kasih atas satu hari yang telah kulalui. Ampunilah aku, jika aku masih menawar-nawar untuk memikul salib dan mengikuti Engkau. Amin.

Suasana Hatiku 9 Juli 2011

Dear Blogger

Sabtu 9 Juli 2011 suasana hatiku sangat kacau...Suatu janji yang ku berikan pada seorang yang sangat kusayangi dan kucintai( DIA ADALAH MATAHARI KEHIDUPANKU )tidak bisa kutepati lagi.

Aku ga tau gimana bisa terjadi yang jelas tidak kusengaja dan ga pengen hal tersebut terjadi...tapi itu terjadi dan telah terjadi..

Orang yang sangat kusayangi selalu aku bikin kecewa,padahal aku tidak pernah bermaksud seperti itu. Dia kecewa..sangat kecewa..apalagi aku!! Aku merasa sebagai orang yang tidak berguna...APAKAH HARUS INI TERJADI..TERJADI DAN SELALU TERJADI????!!!

Blogger...hati ini sangat sedih..sedih sekali..bahkan suatu sms telah dikirimkan kepadaku yang berisi SPT INI AQ MSH HRS PERCAYA KM?HR INI TERAKHR AQ PERCAYA SAMA KM!BETAPA BODOHNYA AQ PERCAYA KM! ...Ahhh sedih hati ini...

Tapi aku ga akan surut,ga akan putus asa,dan ga akan mundur sejengkal pun....aku harus bisa tunjukan bahwa AKU MAMPU BWAT MY HONEY TAU BAHWA HIDUPNYA TIDAK AKAN SUSAH,SEDIH,DAN KECEWA LAGI ,

Blogger...aku sangat mencintainya...sangat mencintainya...jika DIA lepas lagi dari
diriku..entah aku bisa berbuat apa!! hampa dan kosong jiwa ini!! "MY HONEY" ENGKAU MATAHARI KEHIDUPANKU .

APAKAH AKU MEMANG GA BERGUNA???
APAKAH AKU MEMANG GA BISA BWAT BAHAGIA???
APAKAH AKU MEMANG GA NILAI DI HADAPAN-MU???
APAKAH AKU MEMANG GA ADA SEGI BAIK DAN POSITIFNYA???

ENTAHLAH...HANYA DIA YANG TAU...HANYA DIA YANG NGERTI DIRIKU..

TUHAN..TOLONG HAMBA-MU INI...JANGAN KAU BWAT DIA PERGI DAN BENCI DIRI-KU...

Udahlah...suasana hati ini emang sangat sedih dan gundah....Semoga apa yang aku ungkapkan ini sedikit bisa melegakan sesaknya dada dan hati...berharap juga bisa membuat DIA mengerti bahwa aku sangat tertekan melebihi suasana hatinya

Luv U 4ever MY SWEET ANGEL HONEY

Minggu, 10 Juli 2011 Hari Minggu Biasa XV DIBERI KARUNIA MENGETAHUI ( Mat 13: 1 – 23)

Minggu, 10 Juli 2011
Hari Minggu Biasa XV

DIBERI KARUNIA MENGETAHUI ( Mat 13: 1 – 23)

Antifon Pembuka

Karena kejujuranku aku memandang wajah-Mu, waktu bangun aku menikmati hadirat-Mu. (Mzm 16:15)

Doa Renungan

Allah Bapa, sumber kebenaran sejati, tiada orang yang mencari yang tiada Kauberi cahaya penunjuk jalan menuju kebenaran-Mu. Semoga kami yang menyandang nama Kristus, menjauhkan diri dari segala sesuatu yang bertentangan dengan nama itu serta berusaha hidup menghayati iman yang benar. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (55:10-11)

"Hujan menyuburkan bumi dan menyuburkan tumbuh-tumbuhan."

Beginilah firman Tuhan, "Seperi hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku; Ia tidak akan kembal kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 846
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
Ayat. (Mzm 65:10abcd.10e-11.12-13.14; Ul: lihat Luk 8:8)
1. Engkau mengindahkan tanah, lalu mengaruniainya kelimpahan; Engkau membuatnya sangat kaya. Sungai-sungai Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka.
2. Ya, beginilah Engkau menyediakannya: Engkau mengaliri alur bajaknya, dan membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya; dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya, dan memberkati tumbuh-tumbuhannya.
3. Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak; tanah-tanah padang gurun mengalirkan air, bukit-bukit yang berikat-pinggangkan sorak-sorai.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:18-23)

"Dengan amat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan."

Saudara-saudara, aku yakin, penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Sebab dengan amat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan karena kehendaknya sendiri, melainkan karena kehendak Dia yang telah menaklukkannya; tetapi penaklukan ini dalam pengharapan sebab makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan, dan masuk ke dalam kemerdekaan mulia anak-anak Allah. Kita tahu, sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin; dan bukan hanya makhluk-makhluk itu saja! Kita yang telah menerima Roh Kudus sebagai anugerah sulung dari Allah, kita mengeluh dalam hati sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. 2/4
Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:1-23 (13:1-9)

"Benih yang jatuh di tanah yang baik menghasilkan buah seratus ganda."

Pada suatu hari, Yesus keluar dari rumah itu dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai. Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu. Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Surga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Dalam perumpamaan tentang penabur ini ada beberapa kata kunci yang bisa dipakai untuk menjadi salah satu pemahaman dan pendalaman makna dari perumpamaan Tuhan Yesus tentang “penabur” ini. Misalnya kata: melihat dan tidak tahu; mendengar dan tidak mengkap dan tidak mengerti. Yesus berbicara tentang Kerajaan Allah dengan menggunakan perumpamaan yang sudah friendly dalam telinga dan mata mereka yang mendengarkannya; yaitu tentang benih, tanah, tumbuhnya, buahnya yang aneka ragam jenis.

Ada yang seratus kali, enam puluh kali dan tigapuluh kali, seturut situasi tanah dan ancaman yang menyebabkan kegagalan.

Yesus mengkaitkan perumpamaan itu dengan iman yang seharusnya berkembang dan berbuah, dengan melihat dan mendengar yang seharusnya menambah pengetahuan dan penangkapan yang mengembangkan mengertian. Tanaman biji yang ditabur secara alami seharusnya tumbuh berkembang dan berbuah banyak, tetapi secara alami ada banyak faktor atau predator yang mengancam. Jatuh di pinggir jalan dimakan burung, jatuh dibebatuan alam yang keras membuat tidak bisa berakar dan kepanasan, maka menjadi kering dan mati. Sementara yang jatuh di semak berduri, persaingan yang tidak seimbang dengan lingkungannya membuat kerdil dan tidak menghasilkan buah. Yang jatuh di tanah yang baik pun ada yang buahnya tidak maksimal.

Demikian pula biji yang menurut Yesus disejajarkan atau dibandingkan dengan Kerajaan Allah yang di taburkan dalam diri kita juga akan mengalami banyak kendala atau hambatan yang kemungkinan menyebabkan menjadi tidak hidup, menjadi kering, menjadi kerdil dan gagal berbuah, atau jatuh di tanah yang baik yang juga bisa menghasilkan seratus kali lipat, enampuluh kali atau tigapuluh kali. Ancaman untuk biji yang ditabur tentang Kerajaan Allah itu secara konkrit bisa dari faktor alam yang oleh Yesus disebutnya: pertama adalah karena orang sudah mendengar tetapi tidak mengerti, lalu datang kekuasaan jahat yang akan merampasnya dari hati kita sehingga habis dan tidak berbekas. Atau mendengar Sabda tentang Kerajaan Allah dan menerima tetapi tidak berakar, karena hatinya yang keras dan tetap gersang, maka akibatnya Sabda itu menjadi kering dan mati juga, atau jatuh di semak berduri, orang menerima sabda tentang Kerajaan Allah, sudah bertumbuh hidup tetapi terhimpit oleh segala kekuatiran duniawi, tentang makanan, pakaian, perumahan, kendaraan, kesehatan, dan kemudian dihimpit oleh pekerjaan, tugas-tugas memenuhi keinginan dan nafsu. Akibatnya juga sama tidak berbuah. Yang jatuh di tempat tanah atau hati yang baik, maka dia akan menghasilkan buah yang banyak, bahkan mungkin seratus kali lipat sampai 30 kali lipat tergantung kondisi alam sekitarnya lagi.

Pertanyaan apakah kita menyediakan diri untuk menjadi lahan yang subur atau menjadi lahan yang penuh dengan ancaman dari dalam diri kita sendiri yang kita tidak mau mengerti atau tidak mengerti sehingga hasilnya akan selalu nihil. Atau kita mau menjaga agar kita sungguh mengetahui dan menjaganya, sehingga dapat menghasilkan seratus kali lipat. Kalau kita terus tidak mau tahu, membiarkan penjahat selalu merampok, kekerasan hati dan pendapat kita berkuasa, segala keinginan kita menghimpit sampai tidak dapat berbuah, yang jelas kita akan dibakar bersama segala rumput kering lain yang tidak berguna.

Pengertian kita akan Allah dan Yesus, menjadi kendali utama yang akan membuat kita mampu menyusun semua rencana kita untuk dapat menghasilkan buah yang berkelimpahan.

Selamat Merenungkan
Berkah dalem

Song by BON JOVI

This Song is for MY SWEET ANGEL " HONEY "....hope can be entertain yours

























Bon Jovi - ALL ABOUT LOVIN' YOU

My Sweet Honey...it is ABOUT LOVIN' YOU

Bon Jovi - NEVER SAY GOOD BYE

Blogger Enjoy it...My sweet Angel...Hope you like this song title

Bon Jovi - I'LL BE THERE FOR YOU

Silakan dinikmati,lagu ini khusus saya persembahkan bwat someone that's my angel for me ( cause this song and singer is her favourite )

ARTI SEBUAH HIDUP


Hidup adalah sebuah TANTANGAN, HADAPILAH.
Hidup adalah sebuah ANUGERAH, TERIMALAH.
Hidup adalah sebuah PETUALANGAN, BERJUANGLAH.
Hidup adalah sebuah DUKA CITA, TANGGULANGILAH.
Hidup adalah sebuah TRAGEDI, TUNTASKANLAH.
Hidup adalah sebuah TUGAS, LAKSANAKANLAH.
Hidup adalah sebuah PERMAINAN, MAINKANLAH.
Hidup adalah sebuah MISTERI, SINGKAPLAH.
Hidup adalah sebuah LAGU, NYANYIKANLAH.
Hidup adalah sebuah KESEMPATAN, AMBILLAH.
Hidup adalah sebuah PERJALANAN, JALANILAH.
Hidup adalah sebuah JANJI, PENUHILAH.
Hidup adalah sebuah KASIH SAYANG, BERGEMBIRALAH.
Hidup adalah sebuah KEINDAHAN, BERSYUKURLAH.
Hidup adalah sebuah PERJUANGAN, BERTARUNGLAH.
Hidup adalah sebuah JIWA, SADARILAH.
Hidup adalah sebuah TEKA - TEKI, PECAHKANLAH.
Hidup adalah sebuah CITA - CITA, CAPAILAH
Hidup adalah sebuah KEHIDUPAN, PERTAHANKAN