.....W E L C O M E TO M Y B L O G....

Senin, 11 Juli 2011

KUMPULAN CERITA HUMOR (1)

SALAH SAMBUNG

Suatu hari Andi yang baru berumur lima tahun kepergok sedang memainkan telepon oleh ibunya, ketika dia tau buru-buru gagang telepon itu disimpannya.
“Apa yang sedang kamu lakukan?” tanya ibunya kemudian.
“Telepon tante Sarah”
“Bagaimana kamu bisa menelepon dia? Nomornya aja kamu belum tahu, kan?”
“Aku tahu dan aku tadi menelepon dia,” jawab Andi cepat.
Ibunya memberi penjelasan dan meyakinkan Andi bahwa dia tidak tahu nomor telepon tante Sarah tapi Andi tetep aja keukeuh bahwa tadi dia meneleponnya.
“Baik,” kata ibunya,”Lalu apa yang dia katakan waktu tadi kamu meneleponnya?”
“Dia bilang ’salah sambung….’” =))

GURU YANG ANEH

Guru : “Anak anak, Indonesia terletak antara dua samudra dan dua…?”
Murid : “Benuaaaa….!”
Guru : “Salah ! Yang benar Indonesia terletak diantara dua samudra dan dua duanya amatlah dalam…!”
Guru : “Sekarang flora dan fauna. Kalau akan paus binatang mamalia , buaya binatang reptilia, kambing binatang herbivora. Sedangkan macan adalah binatang….?”
Mudrid : “Carnivora !”
Guru : “Kalian ini memang bodoh ….Macan adalah binatang yang amat menakutkan…!”
Murid : ?????? :-/

Taruhan telor kotak

Seorang wanita tua masuk ke Bank Indonesia (BI) dengan sekoper uang. Ia membujuk supaya dipertemukan dengan Gubernur BI. “Saya akan buka rekening. Uang yang akan saya simpan sangat-sangat besar,” katanya. Semula staf bank ragu, tapi akhirnya membawa wanita tua ini ke ruangan Gubernur BI.
Sang gubernur bertanya, berapa banyak uang yang akan disimpan. “Rp. 1 milyar,” jawab wanita itu sambil meletakkan koper uang di meja. Sang gubernur bank penasaran, “Maaf, ibu saya agak terkejut. Dari mana ibu dapatkan uang tunai sebanyak ini?”
“Saya menang tebak-tebakan!”
“Well, menebak macam apa, kok taruhannya besar sekali?” sang gubernur penasaran.
“Mau contoh? Saya yakin telur burungmu bentuknya kotak!”
“Hah…!” Gubernur BI tergelak. “Ini tebakan paling konyol yang pernah saya dengar. Anda tak mungkin menang dengan tebakan seperti itu,” ujarnya yakin.
“Ok, mau taruhan dengan saya?” tantang si wanita tua.
“Siapa takut?, ” jawab gubernur. “Saya bertaruh Rp. 50 juta, karena saya tahu telur saya tidak kotak!”
“Ok, ini menyangkut uang gedhe. Bisa saya ajak pengacara ke sini besok jam 10 pagi, sebagai saksi?” tanya wanita tua.
“Tentu saja,” ujar Gubernur BI mantap.
Malam harinya, ia gelisah. Ia lalu berdiri telanjang di depan cermin. Dia raba-raba telurnya, lalu bergerak ke kiri ke kanan berulang-ulang, memastikan telurnya tidak kotak. Sampai larut malam, akhirnya dia yakin telurnya benar-benar bulat, tidak kotak. Maka ia yakin besok bakal menang taruhan.
Tepat jam 10.00 pagi, wanita tua itu datang dengan pengacara ternama, Si Sitompul. Setelah memperkenalkan pengacara asal Batak itu, ia mengulang kesepakatan kemarin, “Rp. 50 juta untuk tebakan telur burungmu yang kotak?”, kata si Nenek. Gubernur BI pun setuju.
Setelahnya, wanita tua itu meminta presdir buka celananya supaya semua bisa melihat bentuk telurnya. Kontan, Gubernur BI komplain. Sayang ia tak bisa menolak. Wanita tua ini cuek saja meraih telur si gubernur dan meraba-rabanya.
“Yah, tak apalah. uang Rp. 50 juta tidak kecil. Biar ibu yakin telur saya tidak kotak.” ujar Gubernur BI deg-degan. Pada detik yang sama saat wanita tua itu meraba-raba telur presdir, pengacaranya Si Sitompul terlihat lemas sambil membentur-benturkan kepalanya ke dinding.
Gubernur BI bertanya, “Ada apa dengan pengacara itu?” Wanita tua ini menjawab kalem, “Ndak apa-apa. Saya cuman bertaruh dengannya Rp. 250 juta, bahwa jam 10.00 pagi ini saya bisa memegang telur presdir Bank Indonesia!”

Murid Yang Keterlaluan

Suatu hari sebuah kelas Sekolah Dasar berfoto bersama.

Setelah foto itu dicetak, Bu Guru membujuk anak-anak untuk membeli, tiap orang satu foto ...... karena dia juga berharap akan mendapat keuntungan dari hasil penjualan foto tersebut.

Ia pun berkata kepada murid-muridnya, "Kalian seharusnya membeli foto ini, mumpung semua teman kalian di sini lengkap terkumpul.

Foto ini akan memberikan kenangan yang manis. Suatu hari nanti ketika kalian sudah besar-besar dan melihat foto ini, saya yakin kalian pasti akan senang."

Tak seorang pun berkata-kata, lalu Bu Guru melanjutkan, "Coba bayangkan, nanti kalian akan melihat foto ini dan berkata, "Oh ini si Tina, sekarang jadi dokter. Ini Totok, sekarang jadi pejabat, ini Tari yang sekarang jadi artis, ini......"

Seorang murid lelaki di belakang menyela, "Yang ini Bu Guru, sekarang sudah meninggal........"

Biar Gampang Muntah

“Suatu hari Ucup naik bis, saat itu Ucup melihat seorang nenek tampak mual-mual dan ingin muntah. Lalu Ucup menghampirinya dan bertanya pada nenek tersebut.

Ucup: (dengan ramahnya) "Kenapa nek, nenek mual ya?"
Nenek: "Iya nak..."
Ucup lalu membiarkan nenek tersebut. Lalu nenek itu bertanya:
Nenek: "Nak boleh lihat mukanya sebentar?"
Ucup: "Boleh nek, (dengan penuh senyum), tapi kenapa nek?"
Nenek: "Biar muntahnya gampang………….nak"
Ucup: "$#^&%%&&^$% ^?..."

Handphone Baru

Ucup dan Acep baru punya handphone.

Ucup : "Cep ngapain lho megangin pager rumah?"
Acep : "Ini Cup, gw lagi mau isi pulsa..."

Ucup : "Eh, ape hubunganye nempel di pager ama isi pulsa Cep? Telpon operator aje. Susah amat sih."
Acep : "Itu die masalahnye, dari tadi gue disuruh operator tekan pager, nah gue sudah tekan pager berkali-kali kok kagak bisa juga. Ampe bonyok neh jempol gue."

Ucup : "Gue lebih parah coy."

Asep : "Emang elu kenape?"

Ucup : "Gue malah disuruh mencet bintang."

Menuntut

Pahami pesan berikut ini:

"Janganlah engkau menuntut Ilmu, karena pada dasarnya ilmu itu tidak bersalah"

Paham yaa?
jangan asal tuntut, nanti dituntut balik loh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar